Beliau merupakan anak dari Nabi Ibrahim dari istri pertamanya Siti
Sarah. Yang berarti, Ishaq adalah saudara tiri dari Nabi Ismail. Garis
keturunanya adalah Ishak bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin
Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Syam bin Nuh.
Nantinya, Ishaq adalah seorang ayah dari salah satu anak kembarnya
bernama Yakub yang juga diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi.
Dalam Al-Quran, Kisah Nabi ishaq tidak banyak diceritakan. Dalam
Al-quran, Allah tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq,
demikian pula tentang kaum yang diutus kepada Nabi Ishaq (Meski ada
riwayat yang menyebut Ishaq diutus untuk berdakwah kepada kaum Kana’an
di wilayah Al-Khalil Palestina).
Dikisahkan Setelah Allah mengaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim
‘alaihissalam, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala
agar dikaruniakan anak dari istrinya yang bernama Sarah; istri yang
selalu setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah. Maka Allah
mengabulkan doanya dan mengutus beberapa malaikat dalam bentuk manusia
untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya akan lahirnya seorang anak
dari istrinya; Sarah. Mereka juga memberitahukan tujuan mereka yang
lain, yaitu pergi mendatangi kaum Luth untuk menimpakan azab kepada
mereka.
Ketika para malaikat itu datang kepada Nabi Ibrahim, maka ia menyambut
mereka dengan sebaik-baiknya dan mendudukkan mereka di ruang tamu,
selanjutnya ia segera menyiapkan jamuan makan untuk mereka. Nabi Ibrahim
‘alaihissalam adalah seorang yang selalu memuliakan tamu di samping
sebagai seorang yang dermawan.
Tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam datang membawa anak sapi
yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada mereka,
tetapi mereka tidak makan dan tidak meminum jamuan yang telah
dihidangkan itu, hingga akhirnya Nabi Ibrahim merasa takut terhadap
mereka, maka malaikat-malaikat itu pun menenangkannya dan memberitahukan
kepadanya tentang diri mereka serta memberikan kabar gembira kepadanya
dengan seorang anak yang ‘alim (berilmu).
Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا سَلامًا
قَالَ سَلامٌ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ (69) فَلَمَّا
رَأَى أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ
خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمِ لُوطٍ (70)
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ
وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ (71) قَالَتْ يَا وَيْلَتَا أَأَلِدُ وَأَنَا
عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ (72)
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ (73)
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, "Selamat." Ibrahim menjawab, "Selamatlah." Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Lut.” Dan istrinya berdiri (di sampingnya),lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir pula) Ya'qub. Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” QS Hud Ayat 69-73)
Allah Swt. berfirman:
{وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا}
Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami (Hud: 69)
Mereka terdiri atas kalangan para malaikat.
إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى
kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira.(Hud: 69)
Menurut suatu pendapat, para malaikat itu datang menyampaikan berita
gembira kepada Ibrahim akan kelahiran Ishaq. Menurut pendapat lain,
berita gembira tersebut ialah kebinasaan kaum Lut. Pendapat yang pertama
diperkuat oleh firman-Nya yang mengatakan:
{فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءَتْهُ الْبُشْرَى يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ}
Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Lut. (Hud: 74)
Firman Allah Swt.:
{قَالُوا سَلامًا قَالَ سَلامٌ}
mereka mengucapkan, "Selamat.” Ibrahim menjawab, "Selamatlah.” (Hud: 69)
Maksudnya, semoga keselamatan terlimpahkan pula atas kalian. Ulama Bayan
mengatakan bahwa ungkapan ini merupakan ungkapan salam penghormatan
yang baik, karena bacaan rafa menunjukkan pengertian tetap dan
selamanya.
{فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ}
maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (Hud: 69)
Nabi Ibrahim pergi dengan cepat, lalu segera kembali seraya membawa
suguhan dan jamuan buat tamu-tamunya itu, yaitu berupa sapi muda yang
dipanggang. Haniz artinya dipanggang di atas batu yang dipanaskan.
Demikianlah menurut makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Qatadah,
dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, seperti juga yang disebutkan
dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
{فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلا تَأْكُلُونَ}
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silakan kalian makan.” (Adz-Dzariyat: 26-27)
Ayat ini mengandung etika penghormatan kepada tamu dipandang dari berbagai seginya.
Firman Allah Swt.:
{فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ}
Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka. (Hud: 70)
Yakni Nabi Ibrahim merasa keheranan dengan sikap mereka.
{وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً}
dan merasa takut kepada mereka. (Hud: 70)
Demikian itu karena malaikat tidak membutuhkan makanan, tidak
menginginkannya, tidak pula pernah memakannya. Melihat sikap mereka yang
berpaling dari apa yang disuguhkannya kepada mereka, tanpa ada rasa
keinginan sama sekali, maka pada saat itu: Ibrahim memandang aneh
perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka. (Hud: 70)
As-Saddi mengatakan bahwa ketika Allah mengutus sejumlah malaikat untuk
membinasakan kaum Nabi Lut, maka para malaikat itu menyerupakan dirinya
sebagai pemuda yang tampan-tampan; mereka berjalan dan mampir di rumah
Nabi Ibrahim, bertamu kepadanya. Ketika Nabi Ibrahim melihat kedatangan
mereka: Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian
dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar). (Adz-Dzariyat: 26)
Nabi Ibrahim menyembelih anak sapi, lalu dipanggangnya di atas bara api;
setelah masak, dia menghidangkannya kepada mereka. Nabi Ibrahim duduk
bersama mereka, sedangkan Sarah —istrinya— melayani tamu-tamu itu.
Demikian itu terjadi di saat istrinya berdiri, sedangkan Ibrahim duduk
(bersama mereka). Menurut qiraat Ibnu Mas'ud disebutkan:
"فَلَمَّا قَربه إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
Maka tatkala Ibrahim menghidangkan suguhannya kepada mereka, Ibrahim berkata, "Silakan kalian makan.”
Mereka menjawab, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kami tidak mau memakan
sesuatu makanan kecuali dengan membayar harga (imbalan)nya." Ibrahim
berkata, "Sesungguhnya makanan ini pun ada harganya." Mereka bertanya,
"Apakah harganya?" Ibrahim berkata, "Kalian sebutkan asma Allah pada
permulaannya, kemudian kalian memuji kepada-Nya di akhirnya." Maka
Jibril melihat kepada Mikail seraya berkata, "Orang ini berhak bila
dijadikan oleh Tuhannya sebagai kekasih-Nya." Maka tatkala dilihatnya
tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka. (Hud : 70)
Tatkala Ibrahim a.s. melihat bahwa mereka (tamu-tamunya) itu tidak mau
menyantap hidangannya, ia terkejut dan timbullah rasa takut di hatinya
terhadap mereka. Lain halnya dengan Sarah (istri Nabi Ibrahim). Ketika
ia melihat bahwa Ibrahim a.s. telah menghormati mereka, ia bangkit
melayani mereka dengan tersenyum ramah seraya berkata, "Sungguh aneh
tamu-tamu kita ini, mereka kita layani secara langsung sebagai
penghormatan kita kepada mereka, tetapi mereka tidak mau menyantap
sajian kita ini."
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul
Husain, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan
kepada kami Nuh ibnu Qais, dari Usman ibnu Muhaisin sehubungan dengan
kisah tamu-tamu Nabi Ibrahim, bahwa mereka terdiri atas empat malaikat,
yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Rafa'il. Nuh ibnu Qais mengatakan
bahwa Nuh ibnu Abu Syaddad menduga bahwa ketika mereka masuk ke dalam
rumah Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim menyuguhkan kepada mereka anak sapi
yang dipanggang, maka Jibril mengusapnya dengan sayapnya. Lalu anak
sapi itu hidup kembali dan bangkit menyusul induknya yang saat itu induk
sapi berada tidak jauh dari rumah Nabi Ibrahim.
Firman Allah Swt. yang menceritakan keadaan para malaikat itu:
قَالُوا لَا تَخَفْ
Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut!" (Hud: 70)
Yakni mereka berkata bahwa janganlah kamu takut kepada kami,
sesungguhnya kami adalah para malaikat yang diutus kepada kaum Nabi Lut
untuk membinasakan mereka. Maka Sarah tersenyum mendengar berita gembira
akan dibinasakannya mereka, sebab mereka banyak -menimbulkan kerusakan,
dan kekufuran serta keingkaran mereka sudah terlalu berat. Karena
itulah Sarah diberi pembalasan berita gembira, yaitu dengan kelahiran
seorang putra, padahal sudah lama Sarah putus asa dari mempunyai anak.
Qatadah mengatakan bahwa Sarah tersenyum dan merasa heran bila suatu
kaum kedatangan azab", sedangkan mereka dalam keadaan lalai.
Firman Allah Swt.:
{وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ}
dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub. (Hud: 71)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud
dengan fadahikat ialah fahadat yang artinya 'maka berhaidlah Sarah
seketika itu juga'.
Menurut Muhammad ibnu Qais, sesungguhnya Sarah tertawa karena dia
menduga bahwa tamu-tamunya itu akan melakukan hal yang sama dengan apa
yang biasa dilakukan oleh kaum Lut.
Al-Kalbi mengatakan, sesungguhnya Sarah tertawa hanyalah karena ketika
ia melihat Nabi Ibrahim dicekam oleh rasa takut karena usianya yang
sudah lanjut dan keadaannya yang lemah.
Sekalipun Ibnu Jarir telah meriwayatkan kedua pendapat di atas berikut
sanadnya yang sampai pada keduanya, tetapi pendapat tersebut tidak usah
diperhatikan.
Dan mengenai pendapat Wahb ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa
sesungguhnya Sarah tertawa setelah mendapat berita gembira akan
kelahiran Ishaq, hal ini jelas bertentangan dengan konteks ayat. Karena
sesungguhnya berita gembira itu jelas terjadi setelah Sarah tertawa.
{فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ}
maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub. (Hud: 71)
Yakni akan kelahiran putra, kelak putranya itu akan melahirkan anak pula
yang merupakan cucu dan generasi pelanjutnya. Karena sesungguhnya
Ya'qub adalah anak Ishaq, seperti yang disebutkan di dalam ayat surat
Al-Baqarah:
{أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ
لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ
وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا
وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ}
Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan(tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?*' Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu)Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 133)
Berdasarkan ayat inilah orang yang berpendapat bahwa anak yang
disembelih itu sesungguhnya adalah Nabi Ismail. Mustahil bila yang
dimaksudkan adalah Ishaq, mengingat kelahirannya adalah berdasarkan
berita gembira yang antara lain menyebutkan bahwa kelak Ishaq akan
mempunyai anak pula, yaitu Ya'qub. Maka mana mungkin Nabi Ibrahim
diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan ia masih bayi dan berita
yang menjanjikan akan kelahiran anaknya—yaitu Ya'qub— masih belum
terpenuhi. Janji Allah adalah benar dan tidak akan diingkari. Dengan
demikian, mustahillah bila Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih
Ishaq dalam keadaan seperti itu (yakni masih kecil dan belum mempunyai
anak). Maka dapat dipastikan bahwa yang dimaksud dengan putra yang
disembelih adalah Ismail.
Alasan tersebut merupakan dalil yang paling baik, paling sahih serta paling jelas.
قَالَتْ يَا وَيْلَتَى أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا
Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?” (Hud: 72), hingga akhir ayat.
Ayat ini menceritakan tentang ucapan istri Nabi Ibrahim, perihalnya sama
dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{قَالَتْ يَا وَيْلَتَى أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ}
Istrinya berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua?” (Hud: 72)
Dan Firman-Nya di dalam surat Adz-Dzariyat ayat 29:
{فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ}
Kemudian istrinya datang seraya memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri dan berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul.”
Perihalnya sama dengan wanita lainnya bila merasa terkejut, baik dalam ucapan maupun sikapnya.
{قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ}
Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?” (Hud: 73)
Para malaikat itu berkata kepada istri Nabi Ibrahim, "Janganlah kamu
merasa heran tentang kekuasaan Allah, karena sesungguhnya apabila Dia
menghendaki sesuatu tinggal mengatakan kepadanya, 'Jadilah.' Maka
jadilah ia. Karena itu, janganlah kamu merasa heran dengan hal ini,
sekalipun kamu sudah lanjut usia serta mandul dan suamimu pun sudah
lanjut usia. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
{رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ}
(Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (Hud: 73)
Dia Maha Terpuji dalam semua perbuatan dan ucapan-Nya, lagi Maha Terpuji
dalam semua sifat dan zat-Nya. Di dalam sebuah hadis yang tertera dalam
kitab Sahihain disebutkan bahwa mereka (para sahabat) bertanya,
"Sesungguhnya kami telah mengetahui cara mengucapkan salam penghormatan
kepadamu, maka bagaimanakah cara mengucapkan salawat untukmu, hai
Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab:
اللَّهُمَّ صِلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى [إِبْرَاهِيمَ وَ] آلِ
إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ"
Katakanlah, "Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan salawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung.
Firman-Nya
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي
وَالأبْصَارِ (45) إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
(46) وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الأخْيَارِ (47)
وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِنَ
الأخْيَارِ (48) هَذَا ذِكْرٌ
Dan ingatlah hamba-hamba Kami; Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka)akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan(manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa', dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. Ini adalah kehormatan (bagi mereka). (QS Shod Ayat 45-48)
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang keutamaan-keutamaan
hamba-hamba-Nya yang menjadi rasul dan para nabi yang ahli ibadah:
{وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي وَالأبْصَارِ}
Dan ingatlah hamba- hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Shad: 45)
Yakni amal saleh, ilmu yang bermanfaat, serta kekuatan dalam mengerjakan ibadah, juga mempunyai pandangan yang tajam.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan
dengan makna firman-Nya:orang-orang yang mempunyai perbuatan-perbuatan
yang besar (Shad:45) Maksudnya, yang mempunyai kekuatan hingga mampu
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang besar. dan ilmu-ilmu yang tinggi.
(Shad: 45) Yaitu pengetahuan tentang agama.
Mujahid mengatakan ulil aidi artinya kekuatan dalam mengerjakan ketaatan
kepada Allah, dan ulil absar artinya memiliki kesabaran dalam
kebenaran.
As-Saddi mengatakan bahwa mereka diberi kekuatan dalam ibadah dan pandangan yang terang dalam agama.
Firman Allah Swt.:
{إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ}
Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka)akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan(manusia) kepada negeri akhirat. (Shad: 46)
Mujahid mengatakan bahwa Kami jadikan mereka beramal untuk akhirat
mereka tiada yang lain. Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi,
yaitu mereka selalu ingat akan negeri akhirat dan selalu beramal untuk
menyambutnya. Hal yang sama dikatakan pula oleh-Ata Al-Khurrasani.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah negeri
surga. Allah Swt. berfirman, "Kami menganugerahkan kepada mereka surga
karena mereka selalu mengingatnya." Tetapi di dalam riwayat yang lain
disebutkan bahwa Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa zikrad dar ialah
tempat kesudahan yang baik.
Qatadah mengatakan, mereka selalu memperingatkan manusia kepada negeri
akhirat dan menganjurkan kepada mereka untuk beramal buat bekali negeri
akhirat.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa dijadikan khusus bagi mereka suatu balasan yang paling utama di negeri akhirat.
Firman Allah Swt.:
{وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الأخْيَارِ}
Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (Shad: 47)
Yakni benar-benar termasuk orang-orang yang terpilih lagi terdekat, maka mereka adalah orang-orang pilihan yang terpilih.
Firman Allah Swt.:
{وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِنَ الأخْيَارِ}
Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.(Shad: 48)
Mengenai pembahasan dan kisah tentang mereka telah disebutkan secara
rinci di dalam tafsir surah Al-Anbiya, sehingga tidak perlu lagi
diulangi di sini.
Firman Allah Swt.:
{هَذَا ذِكْرٌ}
Ini adalah kehormatan (bagi mereka). (Shad: 49)
Artinya, bagian ini merupakan peringatan bagi orang yang mau mengambil pelajaran darinya.
Menurut As-Saddi, yang dimaksud dengan ini ialah Al-Qur'an.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya,
الكَرِيمُ، ابْنُ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ يُوسُفُ
بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
“Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ahli Kitab menyebutkan, bahwa Ishaq ketika menikahi Rafqah binti Batu’il
saat ayahnya (Nabi Ibrahim) masih hidup, saat itu usianya 40 tahun.
Istrinya adalah seorang yang mandul, maka Nabi Ishaq berdoa kepada Allah
untuknya, hingga istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar;
yang pertama bernama ‘Iishuu. Orang-orang Arab menyebutnyta ‘Iish; ia
adalah nenek moyang bangsa Romawi. Yang kedua bernama Ya’qub. Disebut
Ya’qub karena ia lahir dalam keadaan memegang tumit saudaranya. Ia juga
disebut Israil, yang merupakan nenek moyang Bani Israil.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai nabi dan rasul, maka Nabi Ishaq ‘alaihissalam wafat.
Theresa de Vallecano - Casino Hotel in Marbella - JT Hub
BalasHapusFind 공주 출장안마 a location near Theresa de Vallecano - Casino Hotel in Marbella with JT 남원 출장샵 Hub, the leader in gaming 순천 출장안마 in the Marbella. 용인 출장안마 Use promo code: 춘천 출장안마 JTUBBET